Monday, April 19, 2010

permainan tradisional

BAB I
PENDAHULUAN



I. Latar Belakang
Suatu kenyataan, bahwa banyak masyarakat Indonesia mulai dari anak-anak sampai mereka yang telah dewasa pun kini asyik di depan layar TV, komputer, dan handphone untuk bermain game. Mereka bahkan rela merogoh kocek yang tidak sedikit untuk melengkapi aplikasi game mereka. Hal tersebut tidak mengherankan karena permainan ini tidak memerlukan tempat khusus dan luas serta bisa dimainkan sendiri. Permainan ini pun telah menggunakan teknologi modern sehingga dengan memainkannya mereka tidak akan dikatakan ketinggalan zaman. Berbeda dengan permainan modern ini, permainan tradisional memang tidak menggunakan teknologi canggih bahkan terkesan kuno. Mungkin ketika kita mendengar kata tradisional saja kita sudah enggan untuk memainkannya. Akan tetapi, satu hal yang kita lupakan yakni makna dari permainan ini dan dampaknya bagi perkembangan anak terlebih lagi dalam hubungannya dengan interaksi sosial.
Permainan modern memang bisa dimainkan dimana saja dan kapan saja. Kita sering memainkannya di kamar tidur bahkan ada yang memainkannya ketika sedang di kamar mandi. Tidak jarang pula anak-anak membawa HP kesekolah untuk nge-game diwaktu istirahat atau ketika ada guru yang berhalangan hadir. Walaupun sejumlah sekolah melarang siswa-siswa membawa HP namun ternyata masih banyak siswa yang tetap membawa . Lebih dari itu, kita juga sering melihat orang-orang yang berada di halte; terminal; bandara; bahkan dipasar sekalipun sedang bermain game. Mereka memanfaatkan HP bukan hanya sekedar sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai sarana hiburan.



Selain HP, banyak cara untuk menikmati permainan modern ini. salah satu caranya adalah menyewa kaset game di rental-rental kemudian memainkannya di rumah dengan menggunakan komputer atau playstation yang dihubungkan dengan layar TV. Selain itu, kita juga dapat memperoleh aplikasi game dengan cara men-download di internet.
Begitu luasnya objek permainan modern ini sampai-sampai mahasiswa pun tidak terlepas dari belenggunya. Mahasiswa yang semestinya mengemban amanat orang tua untuk menuntut ilmu justru menghabiskan waktunya hanya untuk main game. Mereka asyik duduk di depan komputer sampai lupa waktu. Sayangnya mereka duduk di depan komputer bukan untuk mengerjakan tugas kuliah melainkan bermain game. Alasan yang mereka lontarkan rata-rata sama, yaitu untuk memperoleh hiburan setelah pulang kuliah. Akan tetapi kenyataannya, waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk bermain game dibandingkan untuk mengerjakan tugas kuliah. Ironis memang, sebuah hiburan lebih diutamakan kewajiban pokok sebagai mahasiswa.
tidak bermaksud menolak teknologi tetapi justru sebaliknya, saya pun sangat bersyukur dan senang dengan perkembangan teknologi karena semakin membantu kita dalam beraktivitas. Saya berasumsi bahwa kesalahan bukan pada teknologi tetapi kesaahan terletak pada pemakai teknologi yang tak lain adalah kita. Kita boleh memanfaatkan teknologi tetapi jangan sampai justru kita yang di kuasai teknologi.
Sejalan dengan perkembangan teknologi ini, maka berkembang pula jenis-jenis mainan anak. jenis permainan pun sudah mulai berganti. Sebagian besar dari permainan anak tidak menggunakan alat-alat dari alam melainkan menggunakan mesin-mesin modern. Jadi, tidak mengherankan jika generasi sekarang lebih tertarik dengan permainan modern dari pada permainan tradisional. Permainan tradisional kini sudah banyak yang ditinggalkan. Hanya sedikit jenis permainan ini yang masih dinikmati. Permainan yang masih bertahan rata-rata adalah jenis permainan yang bernilai komersiil untuk diperlombakan. Misalnya, layang-layang dan gangsing. Ada juga permainan yang tidak berdaya jual tetapi tetap eksis. Misalnya lompat tali dan petak umpet. Namun kini permainan ini juga hanya sedikit peminatnya dan tidak semeriah dahulu. Dahulu sepulang sekolah, anak-anak di desa saya selalu bermain bersama tetapi sekarang desa saya terasa sepi sepulangnya anak-anak SD pulang dari sekolah.
Menurut saya, permainan tradisional merupakan jenis olah raga sekaligus rekreasi yang sangat bermanfaat karena secara tidak langsung telah mendidik anak-anak dengan nilai-nilai yang di sisipkan dalam permainan tersebut.
Dalam tulisan kali ini, saya berusaha untuk menjelaskan mengenai permainan tradisional yang dimainkan sering sekali di antara kita, yakni, panjat pinang sebuah permainan dari Indonesia, sebab jenis permainan ini bisa dimainkan semua usia, jenis kelamin dan suku serta bisa dimainkan dimana saja, maka dari itu kami mengambil tema tulisan kami ini dengan judul “ PANJAT PINANG DAN EKSISTENSINYA ” , dalam makalah kami ini akan kami gariskan pembahasan sesuai dengan rumusan masalah dibawah ini

II. Rumusan Masalah
1. Apakah permainan panjat pinang itu?
2. Apa pelajaran dan pesan filosofi yang terkandung didalamnya?

BAB II
PEEMBAHASAN

I. Deskripsi Permainan Panjat Pinang
Permainan panjat pinang sering sekali kita mainkan pada event-event tertentu, dan yang paling sering adalah pada saat hari kemerdekaan bangsa Indonesia yakni Agustusan, dalam prakteknya permainan ini merupakan jenis permainan kelompok bukan individu, sebab tidak akan mungkin hanya satu orang bisa mencapai puncak pohon pinang untuk mendapat hadiah.
Permainan ini ada sejak zaman penjajahan dan masuk sebagai permainan tradisional indonesia sebagai warisan budaya bangsa yang wajib kita lestarikan keberadaannya untuk seterusnya.
Permainan ini menggunakan sebuah batang pohon pinang yang diujung atasnya telah digantung berbagai macam hadiah menarik, akan tetapi pada batang pohon pinang tersebut dilumuri segala macam cairan yang sangat licin yang dapat menghalangi setiap peserta yang mencoba untuk mengambil hadiah tersebut.
Peserta dalam permainan ini biasanya adalah satu team yang terdiri dari 5-6 atau bahkan lebih. Tujuan utama dari permainan ini adalah untuk melewati penghalang yang sangat licin guna mendapat hadiah yang ada di ujung pohon pinang. Para peserta diperbolehkan menggunakan berbagai cara, tekhnik dan strategi apapun agar bisa mengambil hadiah tersebut dengan catatan bahwa peserta tidak diperkenankan membawa alat bantu apapun.
Dari sinilah dapat dilihat bahwasanya kekompakan team adalah kunci dari kemenangan sedangkan tekhnik dan strategi adalah alat yang dipakai guna mencapai kemenangan tersebut.


II. PELAJARAN dan NILAI FILOSOFIS

Bermacam-macam permainan tradisional yang sering kita lihat dan mungkin kita lakukan terdapat nilai-nilai filsafat bijak? Ternyata di balik berbagai permainan yang ada terdapat berbagai inti nasehat berharga untuk hidup kita, hanya saja sering pula kita tidak menyadarinya karena terbawa uphoria yang berlebihan saat ikut menikmati permainan tersebut.
Panjat pinang, adalah Permainan yang paling sering kita temui pada saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia, ternyata memiliki nilai filosofi yang mendalam tentang bagaimana suatu team bekerjasama dalam meraih tujuan. Permainan dilakukan oleh suatu team yang terdiri dari 5 sampai dengan 6 orang dalam suatu kelompok, diharuskan memanjat sebatang pohon pinang yang telah dihaluskan kulitnya dan dilumuri olie. Tiap anggota dari team saling mendukung temannya di pundaknya, sehingga yang paling atas tinggal berusaha meraih hadiah yang tergantung di atas pohon pinang tersebut.
Tekhnik mendapatkan hadiah ini bukanlah sembarangan saja dilakukan. Biasanya tiap kelompok mempunyai strategi tersendiri dalam usaha memperoleh hadiah tersebut. Misalnya ada kelompok yang sengaja meletakkan anggota dengan postur tubuh paling kekar di bagian bawah, kemudian disusul oleh rekannya yang lebih kecil dan urut sampai yang paling kecil, dimana anggota yang paling kecil inilah yang bertugas memetik hadiah yang ada di atas.
Untuk membentuk kekompakan suatu team dalam permainan panjat pinang bukanlah hal yang mudah, karena di sini dibutuhkan pengertian dari masing-masing anggota team tentang perannya masing-masing. Setiap orang dalam team berusaha semaksimal mungkin mendukung anggota team yang lain agar menjadi jalan bahkan menahan beban bagi anggota team yang bertugas memetik hadiah.
Jika kekompakan ini berlangsung dengan baik disertai dengan keinginan agar teamnya dapat memetik hadiah, maka bukan hal yang mustahil jika hadiah yang ada di pohon pinang tersebut dapat diraih oleh anggota yang berdiri paling atas. Nah...apabila berhasil maka semua anggota team akan menikmati hadiah ini bersama-sama, karena pada hakekatnya keberhasilan itu bukan untuk salah seorang anggota saja, akan tetapi diperuntukkan untuk team, Oleh sebab itu, sikap saling mempercayai, menghormati dan menghargai sangat kental terasa dalam permainan ini
Jika nilai dari sebuah permainan begitu agung maka pantaskah kita meninggalkan berbagai permainan tradisional lainnya yang tentunya mempunyai filosofi berbeda-beda yang dapat berguna bagi generasi penerus kita nantinya
Sebagai sebuah benteng ketahanan budaya, permainan anak (tradisional) masih cukup diminati, terutama oleh kelompok-kelompok orang yang masih ingin mengenang masa lalunya, yang bisa dikatakan indah. sejatinya, permainan tradisi atau lebih dikenal dengan permainan rakyat merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk memelihara hubungan dan kenyamanan sosial

BAB III
PENUTUP

I. KESIMPULAN

Permainan ini ada sejak zaman penjajahan dan masuk sebagai permainan tradisional indonesia sebagai warisan budaya bangsa yang wajib kita lestarikan keberadaannya untuk seterusnya. Permainan ini menggunakan sebuah batang pohon pinang yang diujung atasnya telah digantung berbagai macam hadiah menarik, akan tetapi pada batang pohon pinang tersebut dilumuri segala macam cairan yang sangat licin yang dapat menghalangi setiap peserta yang mencoba untuk mengambil hadiah tersebut. Peserta dalam permainan ini biasanya adalah satu team yang terdiri dari 5-6 atau bahkan lebih. Tujuan utama dari permainan ini adalah untuk melewati penghalang yang sangat licin guna mendapat hadiah yang ada di ujung pohon pinang. Para peserta diperbolehkan menggunakan berbagai cara, tekhnik dan strategi apapun agar bisa mengambil hadiah tersebut dengan catatan bahwa peserta tidak diperkenankan membawa alat bantu apapun..

Tekhnik mendapatkan hadiah ini bukanlah sembarangan saja dilakukan. Biasanya tiap kelompok mempunyai strategi tersendiri dalam usaha memperoleh hadiah tersebut. Misalnya ada kelompok yang sengaja meletakkan anggota dengan postur tubuh paling kekar di bagian bawah, kemudian disusul oleh rekannya yang lebih kecil dan urut sampai yang paling kecil, dimana anggota yang paling kecil inilah yang bertugas memetik hadiah yang ada di atas.
Untuk membentuk kekompakan suatu team dalam permainan panjat pinang bukanlah hal yang mudah, karena di sini dibutuhkan pengertian dari masing-masing anggota team tentang perannya masing-masing. Setiap orang dalam team berusaha semaksimal mungkin mendukung anggota team yang lain agar menjadi jalan bahkan menahan beban bagi anggota team yang bertugas memetik hadiah.
Jika kekompakan ini berlangsung dengan baik disertai dengan keinginan agar teamnya dapat memetik hadiah, maka bukan hal yang mustahil jika hadiah yang ada di pohon pinang tersebut dapat diraih oleh anggota yang berdiri paling atas. Nah...apabila berhasil maka semua anggota team akan menikmati hadiah ini bersama-sama, karena pada hakekatnya keberhasilan itu bukan untuk salah seorang anggota saja, akan tetapi diperuntukkan untuk team, Oleh sebab itu, sikap saling mempercayai, menghormati dan menghargai sangat kental terasa dalam permainan ini


II. Kritik dan Saran

Semoga dikemudian hari,kita semua kembali sadar akan pentingnya menjaga permainan tradisional yang ada disekitar kita, sebagai warisan budaya luhur bangsa kita. Buat melestarikan permainan tradisional anak-anak, perlu ada intervensi pemerintah. Misalnya dengan memfasilitasi para guru dan orangtua untuk belajar membuat media permainan dan menambah wawasan terkait pemainan tradisional anak-anakbeberapa jenis permainan tradisional anak-anak punya potensi merangsang kecerdasan majemuk.


DAFTAR PUSTAKA

Ricky Reynald Yulman, Permainan Tradisional, Mustika, Bandung, 1998.

Yuspendi Mpsi, PSIKOLOGI ANAK, Dalam Harian KOMPAS Edisi , 21-12-2003

Budiono Herusatoto, Simbolisme Jawa, Ombak, Jakarta, 2000

Ayu Sutarto,

Profesor Doktor Edi Setyawati, Mainan dan Permainan Tradisional: ke Arah Peluang Pengembangannya, pada lokakarya Pekan Produk Budaya Indonesia di Ruang Merak Balai Sidang Jakarta, Kamis 12/7 pukul 11.00 WIB.

Kamus Bahasa Indonesia Lengkap

Mahdi Muhammad, Dari Filosofi, Kearifan dan Benteng Budaya, Pustaka Media, yogyakarta, 2000.

http://intiep.wordpress.com, Hidup ini adalah perjuangan /Februari 20, 2008

http://Pusformas.com

Thomas Wiyasa Bratawidjaja, Bhineka, Bandung, 1996.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 comments: